Jelaskanapa yang dimaksud Port Serial ! 2. Jelaskan mengapa proses kerja Port Serial lebih sulit ! Sistem Informasi berbasis Komputer merupakan Suatu sistem pengolahan data menjadi informasi yang berkualitas dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dan kendali serta visualisasi dan analisis. Tetapi pada prakteknya
00000000000000000000000000e7778faa5083c79d20181654a418e5e43586eef08e4dd7bc122b973c1feb9d84b1 010 Desember 2021 0056PertanyaanHalim mengarsipkan data SIG setelah melakukan serangkaian proses masukan data. Tujuan kegiatan pengarsipan yang dilakukan Halim adalah.... a. menyiapkan data untuk diolah lebih lanjut b. menghasilkan informasi baru melalui analisis c. meningkatkan gambaran pola pikir terkait data d. mengolah data mentah menjadi data siap pakai e. memudahkan pemanggilan data saat dibutuhkan2rb+2Jawaban terverifikasiEAPengarsipan penting dilakukan dalam pengelolaan data SIG dikarenakan pengarsipan bertujuan untuk menyimpan data-data yang akan di analisis. Pengarsipan juga berguna pada saat pemanggilan data beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!EAjadi jawaban yang tepat A&EYuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
jelaskanyang dimaksud dengan recycle pada prinsip pengolahan limbah keras anorganik 7553 tanya jawab online oleh guru, lengkap dan tepat. Skip to the content. Search. HaloEdukasi.com. Menu. Jelaskan yang dimaksud dengan recycle pada prinsip pengolahan limbah keras anorganik.
Menurut beberapa pakar, ada beberapa pengertian SIG. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi SIG, seluruh data yang ada pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis melalui komputer. Teknologi komputer mampu menangani berbagai informasi secara cepat dan akurat sehingga SIG yang berbasis teknologi komputer menjadi pilihan bagi banyak pengguna pada saat ini. Cara pengelolaan SIG sebagai suatu sistem pada prinsipnya terdiri atas tiga subsistem.a. Subsistem masukan input subsystem, yaitu pengumpulan data objek material geografi yang mendukung dan dapat dimasukkan dalam topik geografi yang akan diinformasikan. Data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk peta, bagan, grafik, atau tabel. Input data SIG diperoleh dari peta, tabel, foto udara, citra satelit, dan hasil survei lapangan.b. Subsistem pengolahan dan penyimpanan data processing and storage subsystem, yaitu penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali secara tepat dan akurat. Adapun data yang diolah atau dikelola ada dua macam, yaitu,1. Data keruangan atau data grafis atau data spasial,2. Data deskriptif atau data Pengindraan jauh berupa foto udara, citra radar, dan citra Data teristis pengukuran langsung di medan atau lapangan yang tidak dapat dipantau dari jauh, misalnya, kepadatan penduduk dan batas wilayah administrasi.c. Subsistem penyajian output subsystem, yaitu penyajian semua data atau sebagian data dalam bentuk tabel, peta file elektronik digital, dan ketiga subsistem tersebut, pengelolaan data geografi merupakan pengelolaan data yang didasarkan pada kerja komputer. Proses komputerisasi data input harus berupa angka atribut numerik. Oleh karena itu jenis data harus diubah menjadi data digital atau atribut dengan menggunakan komputer sesuai dengan prinsip SIG. [ Cara Memperbesar dan Memperkecil Peta ]1. Data pengindraan jauh berupa foto udara dikonversi dalam bentuk Data satelit dalam bentuk digital secara langsung dapat mengubah data peta menjadi data SIG digital, dapat dilakukan dengan melalui dua proses, yaitu melalui proses digitasi garis atau grid raster kotak-kotak dan melalui scanning penyapuan dengan menggunakan alat yang disebut subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada, maka subsistem SIG dapat digambarkan sebagai berikut. Tahap Kerja SIG Tahapan dalam SIG mencakup tiga hal, yaitu masukan input, proses, dan keluaran output. Seluruh informasi atau data SIG pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis secara serentak melalui komputer. Selain dengan proses komputerisasi, cara manual juga dapat dilakukan, tetapi memakan waktu lebih kerja SIG dapat dilakukan sebagai berikuta. Masukan inputDalam kerja SIG, mula-mula dibutuhkan data awal atau data base, yaitu data yang dikumpukan selama survei dimasukkan dalam komputer, atau peta-peta yang telah ada dilarik secara optis dan dimasukkan ke dalam komputer. Secara garis besar, data dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data Data AtributData atribut adalah data yang ada pada keruangan atau lokasi. Atribut menjelaskan suatu Data Spasial atau Data KeruanganData spasial adalah data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat di permukaan bumi. Data spasial disajikan dalam dua bentuk atau model, yang pertama yaitu bentuk raster disajikan dalam bentuk bujur sangkar atau sistem grid, yang kedua bentuk vektor disajikan dalam bentuk sistem dijelaskan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama atau poligon tertutup sempurna. Gambar tersebut merupakan gambar sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai x akan meningkat ke kanan dan nilai y akan membesar ke bawah. Dengan sistem koordinat seperti gambar di atas, semua kenampakan di muka bumi dapat dijelaskan. Semakin pendek jarak antartik pada sumbuh x, dan sumbu y, maka gambar yang berbentuk akan mendekati kenyataan ProsesProses dalam SIG dapat berfungsi untuk memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data yang tersimpan dalam komputer. Jenis analisis data sebagai berikut analisis lebar, analisis penjumlahan aritmatika, dan analisis garis Keluaran outputData yang sudah dianalisis oleh SIG akan memberikan informasi pada pengguna data sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Keluaran SIG dapat berupa peta cetakan hard copy, rekaman soft copy, dan tayangan display.Dengan SIG, setiap orang dapat membuat peta dan kemudian mengubah atau memodifikasinya dengan cepat kapan saja. Di samping itu, pengguna SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja sebagai contoh dalam pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia. Komponen SIG Dalam kerja SIG, diperlukan komponen-komponen SIG yang merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan ini adalah komponen-komponen SIG Perangkat keras hardware, berupa suatu unit komputer terdiri atas CPU, VDU, disk drive, tape drive, digitzer, printer, dan plotter. Perangkat lunak software, berupa modul-modul program misal Arc/info, Arc View, Map Info, R2V, dan sebagainya. Data dan informasi geografi, berupa data spasial peta foto udara, citra satelit dan data atribut seperti data penduduk, data industri, dan pertambangan. Manajemen berupa sumber daya manusia yang mempunyai keahlian mengolah SIG. Dari uraian diatas secara keseluruhan, maka SIG tidak hanya diterapkan dalam bidang sumber daya alam, tetapi sekarang berkembang pada bidang perencanaan pembangunan. [ Pengertian Proyeksi Peta dan Jenisnya ]Berkembangnya SIG yang menggunakan batuan teknologi komputer yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dapat dimanfaatkan untuk membantu pemecahan masalah yang muncul dalam penanganan berbagai data. Informasi Lewat Jaringan Jika perlu, pada tahap berikutnya adalah mengaitkan basis data dengan jaringan network melalui internet agar dapat diakses oleh orang lain. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua informasi dapat diakses dengan mudah. Hal ini ada kaitannya dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam membuat SIG, sehingga informasi tersebut kadang-kadang harus dibeli atau dengan kompensasi tampilan peta SIG yang kita buat berdasarkan tahapan di atas lebih menarik dan informatif, maka perlu ditamplikan dalam bentuk tiga untuk menganalisis daerah rawan longsor, maka tampilan peta tiga dimensi sangata dibutuhkan agar dapat dilihat bentuk morfologi suatu wilayah lebih apabila kita kaji dari beberapa pengertian sebelumnya tentang SIG selalu identik dengan penggunaan komputer. Bagi kalian yang tidak memiliki fasilitas tersebut di sekolahnya, tidak perlu khawatir. Karena yang terpenting dari SIG adalah cara kerjanya yang meliputi pemasukan data, pengambilan dan penyimpanan data, analisis dan manipulasi data, dan berkepentingan dengan data ruang waktu dan sering tapi tidak selalu perlu, menggunakan komputer. Penggunaan komputer hanya untuk mempercepat analisis dan menyimpan data dalam jumlah sederhana dapat kamu lakukan melalui pengoperasian SIG secara konvensional. Karena pada dasarnya, SIG berawal dari pemetaan secara konvensional. [ Pengertian Penginderaan Jauh ]SIG yang dibuat secara konvensional berpegang pada teknik kartografis atau teknik pemetaan pada umumnya. Penyajian data spasial dilakukan dengan menggambar peta pada selembar kertas atau bidang datar dengan menggunakan peralatan kartografis, seperti rapido, lettering set, pensil, kertas kalkir, dan alat gambar lainnya. Lebih sederhana lagi apabila anda menggunakan plastik transparan sebagai bidang datarnya dan spidol langkah-langkah kegiatan SIG secara konvensional yang dapat kalian Langkah PersiapanPertama yang harus dilakukan adalah menentukan jenis peta yang akan dibuat. Peta yang telah ditentukan akan berhubungan dengan pencarian data yang diperlukan, peta tematik yang harus dikumpulkan, dan cara analisis yang akan dilakukan. Data-data yang diperlukan, dapat diperoleh dari berbagai instansi yang menyediakan data seperti Badan Pusat Statistik BPS, Badan Pertahanan Nasional BPN, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah BAPPEDA, Dinas Tata Kota, dan lainnya. Selain itu pengumpulan data juga dapat dilakukan melalui survey ke lapangan dan pilot pada peta yang kalian Langkah Pembuatan PetaApabila semua jenis data dan beberapa peta kamu butuhkan sudah terkumpul, selanjutnya siap untuk membuat peta. Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut Sediakan alat gambar plastik transparan, spidol berwarna untuk plastik transparan, minyak tanah, untuk menghapus apabila terdapat kesalahan dalam menggoreskan spidol, dan meja gambar. Siapkan peta, tentunya peta yang akan digunakan dan dibuat harus disamakan skalanya. Dengan demikian, peta yang telah dibuat dapat ditumpangsusunkan overlay. Kemudian tempatkan peta diatas meja gambar! Ambil plastik transparan dan tempatkan di atas peta tadi. Agar kedudukan plastik tidak berubah bergeser, maka gunakanlah selotipe atau doubletip untuk menempelkannya. Gunakan spidol transparan untuk mulai menggambar ulang menjiplak pada objek yang digambar sesuai dengan peta yang dijiplak, seperti warna merah untuk jalan, warna hitam untuk batas administrasi, warna biru untuk wilayah perairan, dan warna hijau untuk batas vegetasi. Buatlah garis tepi pada plastik transparan untuk menandai batas wilayah yang digambar. Ulangi langkah tersebut untuk membuat peta tematik lain yang kamu perlukan. c. Langkah AnalisisJika peta gabungan telah selesai dibuat, maka tahap berikutnya ialah menganalisisnya. Pada tahap ini, peta-peta tematik yang telah kamu buat ditumpangsusunkan di atas meja gambar. Bagian paling atas ialah plastik transparan untuk menggambar ulang semua peta yang ditumpangsusunkan tadi. Penggabungan peta dapat dilakukan secara langsung. Jika menemui kesulitan, bisa menggantikannya dengan menggunakan kertas kalkir yang seukuran dengan plastik tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peta gabungan tadi lebih rapido berbagai ukuran dan lettering set untuk menggambarkan dan menulis keterangan peta pada kertas kalkir tadi. Gambar ulang semua objek yang ada pada peta komposit dan buatlah legenda peta beserta atributnya.
Ataupengertian singkatny, Normalisasi Databse adalah proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas sederhana, nonredundan, fleksibel, dan mudah beradaptasi, Sehingga dapat dipastikan bahwa database yang dibuat berkualitas baik. Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi
Gramedia Literasi – Sistem Informasi Geografis SIG sebagai gabungan dari beberapa unsur pokok diantaranya sistem, informasi, dan geografis. Sistem Informasi Geografis SIG sendiri merupakan sistem yang menekankan kepada berbagai unsur informasi geografis mulai dari informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang informasi dan berbagai atribut di permukaan bumi namun dengan posisi yang telah diketahui serta letak suatu objek di permukaan bumi. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Sistem Informasi Geografis SIG berikut ini Pengertian Sistem Informasi Geografis SIGPengertian Sistem Informasi Geografis SIG Menurut Para AhliTugas Utama Sistem Informasi Geografis SIGKomponen Sistem Informasi Geografis SIGData1. Data Spasial2. Data AtributPerangkat KerasPerangkat LunakManajemenSumber Daya ManusiaBasis Data Sistem Informasi Geografis SIGTahapan Kerja Sistem Informasi Geografis SIGInputProsesOutputBuku Terkait Sistem Informasi Geografis GISPemodelan SIG untuk Mitigasi BencanaSistem Informasi Geografis Berbasis Web +CdPengembangan Aplikasi Sistem Informasi GeografisRekomendasi Buku & Atikel Terkait Sistem Informasi Geografis GISKategori Ilmu GeografiMateri Geografi Kelas 10 Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem yang bertugas menyajikan, mengumpulkan suatu data atau informasi terkait geografi. Data ini berisikan fakta dan permukaan bumi secara lengkap, mulai dari topografi, jenis tanah, hidrologi, budaya, keadaan geologi, hingga ke iklimnya. Wujud data ini kemudian disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta yang berfungsi sebagai basis data. Menurut beberapa pakar Sistem Informasi Geografis SIG merupakan sistem yang terdiri dari software atau perangkat lunak, perangkat keras,serta data manusia organisasi dan lembaga yang digunakan untuk menyimpan, menganalisis, mengumpulkan serta menyebarkan informasi-informasi terkait daerah-daerah di permukaan bumi, Sistem Informasi Geografis SIG sendiri diantaranya adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengintegrasi, mengumpulkan, memeriksa, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi, Sistem Informasi Geografis SIG sebagai teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun nonspasial, Sistem Informasi Geografis SIG juga merupakan sistem komputer yang digunakan untuk menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memasukkan capturing, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan berbagai data yang berhubungan dengan berbagai posisi di permukaan bumi. Dengan adanya perkembangan teknologi, saat ini kita juga dapat menggunakan Google Maps dan Mapbox Api untuk mendapatkan sistem informasi geografis. Pelajari caranya pada buku Sistem Informasi Geografis Berbasis Web yang sudah dilengkapi dengan Cd tambahan. Pengertian Sistem Informasi Geografis SIG Menurut Para Ahli Berikut ini beberapa pengertian Sistem Informasi Geografis SIG lainnya menurut para ahli Murai Pada tahun 1999 mengungkapkan Sistem Informasi Geografis SIG sebagai suatu sistem informasi yang digunakan untuk menyimpan, memasukan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis hingga menghasilkan data dengan referensi geografis atau data geospatial, tujuannya mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan perencanaan penggunaan lahan, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, sumber daya alam, dan pelayanan umum lainnya. Bernhardsen Pada tahun 2002 Bernhardsen berpendapat Sistem Informasi Geografis SIG menjadi sistem komputer yang kemudian digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini kemudian diimplementasikan juga dengan hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk verifikasi data, kompilasi, penyimpanan, akusisi, perubahan hingga pembaharuan data. Tak hanya itu ia juga berfungsi sebagai pemanggilan dan presentasi data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, hingga analisa data. Gistut Tahun 1994 Gistut berpendapat bahwa Sistem Informasi Geografis SIG merupakan sistem yang kemudian dapat membantu suatu pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan karakteristik-karakteristik fenomena dan deskripsi-deskripsi lokasi yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis SIG mencakup teknologi dan metodologi yang kemudian diperlukan, diantaranya data spasial pada perangkat keras atau hardware, juga perangkat lunak software dan struktur organisasi Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis SIG merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memanipulasi, menganalisis, menyimpan informasi geografis. Dengan Sistem Informasi Geografis SIG, seluruh data yang ada pada suatu wilayah dapat dianalisis, disimpan, dimanipulasi,melalui komputer. Teknologi komputer sendiri mampu menangani berbagai informasi secara cepat dan akurat sehingga Sistem Informasi Geografis SIG yang berbasis teknologi komputer menjadi pilihan bagi banyak pengguna pada saat ini. Saat ini sendiri dapat kita lihat pemanfaatan perangkat lunak SIG tanpa ada pemrograman sama sekali. Hal ini berhubungan dengan konsep yang berada dibelakangnya yang dibahas dalam buku Sistem Informasi Geografis Konsep2 Dasar Edivsi Revisi. Tugas Utama Sistem Informasi Geografis SIG Tujuan utama Sistem Informasi Geografis SIG diantaranya adalah Input Data, dimana sebelum data geografis kemudian digunakan dalam Sistem Informasi Geografis SIG, data tersebut kemudian harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas kepada foto dalam bentuk digital atau disebut juga dengan digitizing. Sistem Informasi Geografis SIG modern sendiri berfungsi melakukan berbagai proses ini secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi scanning, tugas utama lainnya diantaranya Pembuatan Peta, proses pembuatan peta dalam Sistem Informasi Geografis SIG lebih fleksibel dibanding dengan pendekatan kartografi otomatis atau cara manual. Prosesnya kemudian diawali dengan pembuatan database. Peta kertas sendiri dapat diubah ke bentuk digital serta informasi digital yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam Sistem Informasi Geografis SIG. Peta yang dihasilkan sendiri dapat digunakan di berbagai skala serta menunjukkan berbagai informasi sesuai dengan karakteristik tertentu. Manipulasi data, data dalam Sistem Informasi Geografis SIG kemudian akan membutuhkan manipulasi atau transformasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi ini kemudian menyediakan berbagai alat bantu untuk memanipulasi data serta menghilangkan berbagai data yang tidak dibutuhkan. Manajemen file, saat volume data kian besar dan jumlah data pengguna semakin banyak, maka solusi terbaik yang harus dilakukan ialah penggunaan DBMS atau database management system untuk membantu mengatur, menyimpan, dan mengelola data. Analisis query, pada Sistem Informasi Geografis SIG juga menyediakan berbagai kapabilitas dalam menampilkan alat bantu dan query untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi Sistem Informasi Geografis SIG sendiri digunakan untuk menganalisis berbagai data geografis untuk melihat berbagai tren dan pola yang ada. Tugas utama SIG lainnya yaitu memvisualisasikan hasil akhir dari tipe-tipe operasi geografis dalam bentuk peta atau graf. Peta sendiri sesungguhnya sangat efisien digunakan untuk menyimpan dan mengkomunikasikan berbagai informasi geografis. Namun saat ini Sistem Informasi Geografis SIG juga sudah mengintegrasikan berbagai tampilan peta serta menambahkan tampilan tiga dimensi, laporan, serta multimedia. Hingga saat ini sendiri ilmu SIG sangat dibutuhkan di berbagai aplikasi, dan buku referensinya sendiri sudah cukup banyak yang membahas aspek teknis maupun bersifat tutorial. Namun, pembahasan dari sudut pandang sains masih sedikit, dan salah satu buku rekomendasi yang berjudul Sistem Informasi Geografis oleh Vini Indriasari bisa kamu dapatkan di Gramedia. Komponen Sistem Informasi Geografis SIG Subsistem dalam Sistem Informasi Geografis SIG keduanya saling terhubung satu sama lain dan terintegrasi dengan sistem-sistem komputer. Sistem Informasi Geografis SIG sendiri terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data, perangkat keras, perangkat luak, dan manajemen. Data Data berfungsi sebagai data spasial dengan referensi kebumian dan keruangan yang kemudian akan diolah. Sesungguhnya terdapat dua jenis data yang kemudian akan mendukung Sistem Informasi Geografis SIG diantaranya data atribut dan data spasial. 1. Data Spasial Data spasial merupakan data grafis yang dapat mengidentifikasi tampilan lokasi geografi dalam bentuk garis, titik, dan poligon. Data spasial ini sendiri diperoleh dari peta digital atau numerik yang disimpan. Selain itu titik berfungsi untuk menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah titik sendiri berfungsi menggambarkan kota pada suatu peta skala kecil, juga memberi penggambaran objek yang lebih spesifik pada suatu wilayah kota, misalnya saja pada pasar, jika pada peta skala besar. Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala besar. Area, Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah pada peta skala besar. 2. Data Atribut Data atribut merupakan data berbentuk penjelasan yang setiap fenomenanya kemudian terjadi di permukaan bumi. Data atribut berfungsi menggambarkan berbagai gejala topografi sebab memiliki aspek kualitatif dan deskriptif. Karenanya data atribut akan berperan penting dalam menjelaskan berbagai objek geografi. Contohnya, pada atribut kualitas tanah yang terdiri dari status luas lahan, kepemilikan lahan, tingkat kesuburan tanah serta berbagai kandungan mineral di dalam tanah. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware pada Sistem Informasi Geografis SIG sebagai suatu perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam suatu sistem komputer. Perangkat keras pada Sistem Informasi Geografis SIG diantaranya sistem komputer yang mendukung analisis pemetaan dan geografi. Perangkat Keras pada Sistem Informasi Geografis SIG sendiri memiliki berbagai kemampuan dalam penyajian citra dengan kecepatan dan resolusi yang tinggi dan mampu mendukung operasi operasi basis data bervolume besar dengan kurun waktu yang cepat. Perangkat keras SIG sendiri terdiri dari beberapa bagian untuk mengolah data, menginput data, dan mencetak hasil proses. Pembagian berdasarkan proses pada perangkat SIG mulai dari Input data yaitu scanner, mouse, digitizer. Sementara olah datanya dilakukan oleh harddisk, RAM, VGA Card, processor, Output data yaitu plotter, printer, screening. Perangkat Lunak Perangkat lunak atau software merupakan program yang digunakan dalam mengoperasikan Sistem Informasi Geografis SIG, ia berfungsi melakukan proses penganalisaan, penyimpanan, visual data-data baik pada data spasial maupun non-spasial. Program yang dapat digunakan pada SIG sendiri mulai dari Arc/Info, Are View, ERDAS, dan ILWIS. Perangkat lunak yang harus ada pada komponen software SIG diantaranya Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG Database Management System DBMS Alat untuk menganalisa data Salah satu perangkat lunak open source yang dapat digunakan untuk pengelolaan data spasial serta pengembangan aplikasi SIG adalah Quantum GIS yang dikembangkan di bawah bendera OSGeo. Pelajari lebih lanjut pada buku Sistem Informasi Geografis dibawah ini. Manajemen Manajemen sebagai salah satu perangkat dalam SIG yaitu pada SDM atau sumber daya manusia. Suatu proyek Sistem Informasi Geografis SIG sendiri hanya akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Karenanya SIG harus dikerjakan oleh mereka yang memiliki kemampuan dalam hal ini. Manusia sebagai pengguna SIG sendiri memiliki tingkat kemampuan yang berbeda mulai dari yang spesialis mendesain hingga pemeliharaan sistem dan pengguna SIG. Terbagi menjadi tiga mulai dari staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf profesional teknik yang meliputi atialis juga programer, serta manajer yang bertanggung jawab atas Sistem Informasi Geografis SIG secara keseluruhan. Sumber Daya Manusia Entitas SDM atau sumber data manusia kemudian akan mengoperasikan SIG. Manusia yang menjadi inti elemen dari SIG karena manusia adalah pengguna juga perencana SIG. Pengguna SIG sendiri memiliki berbagai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dimulai dari tingkat spesialis teknis yang tugasnya mengelola dan mendesain sistem, hingga pada pengguna yang menggunakan SIG dalam membantu berbagai pekerjaan sehari-hari. Basis Data Sistem Informasi Geografis SIG Basis data menurut Aronoff 1989 merupakan suatu kumpulan informasi tentang sesuatu yang disimpan dalam memori komputer dan berasal dari kumpulan data spasial sertanon spasial dan saling berkaitan satu dan lainnya. Basis data bertujuan menyediakan informasi dengan data yang terdiri dari kumpulan data yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam sistem informasi geografis, data dikelompokkan dalam dua bagian yaitu data spasial atau grafis yang diperoleh dari hasil digitasi peta dan data non spasial atau atribut yang menerangkan data spasialnya. Perpaduan antara data spasial dan data non spasial ini disebut basis data. Dengan komputer untuk penanganan data tersebut akan memudahkan serta meningkatkan fungsi dari basis data tersebut, hal ini disebabkan bentuk datanya dalam format digital. Konsep basis data merupakan kekuatan utama SIG yang membedakan dengan sistem pemetaan komputer lainnya yang hanya mampu memproduksi output grafis yang baik. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis SIG Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis SIG mencakup tiga hal, yaitu masukan input, proses, dan keluaran output. Seluruh informasi atau data SIG pada suatu wilayah dapat disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis secara serentak melalui komputer. Selain menggunakan proses komputerisasi, langkah manual juga dapat dilakukan meski kekurangannya ada pada waktu lebih lama dalam pemrosesannya. Tahapan kerja Sistem Informasi Geografis SIG dapat dilakukan sebagai berikut Input Dalam kerja Sistem Informasi Geografis SIG mula-mula dibutuhkan data awal atau database, yaitu data yang dikumpulkan selama survei dimasukkan dalam komputer, atau peta-peta yang telah ada dilarik secara optis dan dimasukkan ke dalam komputer. Database dapat digunakan untuk pengelolaan lebih lanjut. Input atau data sendiri dapat diperoleh dari penelitian lapangan, peta, kantor pemerintah, dan data citra pengindraan jauh. Data sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data atribut dan data spasial Data atribut merupakan data yang ada pada suatu lokasi atau keruangan. Atribut ini sendiri menjelaskan suatu informasi. Contohnya pada sawah, hutan, ladang, hingga kota. Data atribut sendiri dapat berupa kualitatif misalnya pada kekuatan pohon, dan kuantitatif misalnya pada jumlah pohon. Data spasial – Merupakan data yang dapat menunjukkan lokasi, ruang, atau berbagai tempat di permukaan bumi. Data spasial ini sendiri disajikan dalam dua bentuk yaitu vektor dan raster Bentuk raster sendiri disajikan dalam bentuk sistem grid atau bujur sangkar. Grid pada komputer ini disebut sebagai piksel atau sel. Setiap sel sendiri memiliki informasi dan koordinat. Koordinat titik ini sendiri merupakan titik perpotongan antara garis lintang dan bujur di permukaan bumi Bentuk vektor sendiri disajikan dalam bentuk sistem koordinat. Terdiri dari berbagai unsur garis, titik, dan poligon. Poligon sendiri merupakan serangkaian garis yang berhubungan dan kedua ujungnya kemudian saling bertemu sehingga memiliki bentuk yang tertutup. Titik akhir atau awalan poligon memiliki poligon tertutup sempurna atau nilai koordinat yang sama. Proses Proses dalam suatu Sistem Informasi Geografis SIG dapat berfungsi juga untuk memanipulasi, memanggil, serta menganalisis data yang tersimpan dalam suatu komputer. Jenis analisis data sendiri diantaranya Analisis lebar Adalah Analisis yang mengolah data dari komputer, untuk kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang lebar Analisis penjumlahan aritmatika Analisis ini mengolah data di komputer, untuk kemudian menghasilkan penjumlahan. Analisis ini sendiri dapat digunakan untuk peta berklasifikasi yang kemudian akan menghasilkan klasifikasi baru. Analisis garis bidang – Analisis pengolahan data ini dapat digunakan dalam penentuan region atau wilayah pada suatu radius tertentu. Contohnya dalam menentukan suatu daerah rawan gempa, rawan penyakit dan rawan banjir. Output Data yang telah dianalisis oleh Sistem Informasi Geografis SIG kemudian akan menginformasikan kepada pengguna data sehingga kemudian dapat dipakai sebagai dasar suatu pengambilan keputusan. Keluaran Sistem Informasi Geografis SIG dapat berupa peta hardcopy atau peta cetak, rekaman soft copy atau display. Dengan keberadaan Sistem Informasi Geografis SIG kemudian setiap orang dapat membuat peta dan mengubah serta memodifikasinya dengan cepat dan kapan bioskop. Selain itu pengguna Sistem Informasi Geografis SIG juga dapat memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian tinggi kapan saja contohnya pada pembuatan peta Amerika Selatan berdasarkan berbagai informasi atau tema yang tersedia. Buku Terkait Sistem Informasi Geografis GIS Pemodelan SIG untuk Mitigasi Bencana Indonesia merupakan daerah yang sangat rawan terhadap bencana alam, terutama gempa bumi dan banjir. Hal ini tidak dapat dihindari oleh masyarakat. Oleh karena itu, harus ada persiapan yang baik dan cukup matang untuk menghadapinya, yaitu menggunakan SIG. Sistem Informasi Geografi s SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi, serta menganalisis berbagai informasi geografi s. Sistem informasi Geografis mempunyai banyak manfaat, salah satunya untuk mitigasi serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana daerah rawan bencana. Penerapan teknologi SIG dapat membantu upaya mitigasi bencana dengan melakukan identifi kasi lokasi serta pengkajian masalah yang berkaitan dengan dampak bencana. Upaya mitigasi untuk mengurangi atau meminimalisir dampak bencana dilakukan dengan cara membuat suatu model penyusunan SIG, yaitu dengan menganalisis beberapa tema peta sebagai variabel untuk memperoleh kawasan yang rentan terhadap bahaya dan risiko bencana alam. Buku ini merupakan lanjutan dari buku sebelumnya, yaitu Sistem Informasi GeografisMenggunakan ArcGIS, di mana secara khusus membahas pemanfaatan aplikasi ArcGIS untuk membuat sebaran wilayah bencana. Dengan beberapa contoh kasus yang dimuat dan dibahas di dalam buku ini diharapkan pembaca akan dapat lebih maksimal memanfaatkan fi tur dan fungsi yang dimiliki aplikasi ArcGIS. Buku ini akan membahas Pengenalan Pemetaan Rawan Bencana Peta Rawan Longsor Peta Rawan Banjir Sistem Informasi Geografis Berbasis Web +Cd Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Menggunakan Google Maps Dan Mapbox Api Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Akhir-akhir ini kebutuhan akan informasi berupa peta dalam berbagai bidang semakin dirasakan. Hal ini dikarenakan peta merupakan suatu komoditas informasi visual yang sangat representatif. Banyak hal yang bisa diinformasikan peta dan tidak dengan teks. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, peta dapat diolah dan disajikan secara dinamis dalam bentuk aplikasi SIG Sistem Informasi Geografis, baik berbasis desktop, web maupun mobile. Dalam penyajian peta, diperlukan teknik yang benar agar menghasilkan peta yang akurat dan representatif. Tidak sedikit pembuat peta “Salah Kaprah” dalam proses pembuatan digitasi, hanya karena mengikuti piksel gambar, sehingga menyimpulkan semakin tinggi pembesaran gambar saat digitasi, maka semakin baik hasil penyajiannya. Dan Anda akan menemukan jawaban di sini. Tidak seperti buku SIG pada umumnya, buku ini membahas secara mendalam setiap topik yang diangkat, bersifat aplikatif, dan menyuguhkan banyak alternatif dalam hal GIS Tool, bahasa pemrograman, teknologi, sampai teknik cepat, mudah, profesional yang digunakan dalam pengembangan aplikasi SIG. Buku ini sangat layak dijadikan bahan referensi tugas akhir, mengajar, modul praktikum, dan panduan pengembangan aplikasi SIG untuk berbagai kalangan, seperti Guru/Siswa SMK TI, Mahasiswa, Akademisi, Praktisi TI, Programmer, Pegawai Pemda, ataupun Anda masyarakat umum yang tertarik dalam bidang SIG. Penulis yakin dengan penyajian yang sederhana, Anda akan dengan mudah mengikuti dan memahami materi yang ada. Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Sistem Informasi Geografis GIS ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
1analisis dan perancangan basis data untuk desain aplikasi antarmuka sistem pengarsipan pada kantor pelayanan perijinan terpadu (kppt) kota palembang Author: Hadi Indradjaja 44 downloads 95 Views 125KB Size
Sistem Informasi Geografis SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan lokasi-lokasi di permukaan bumi. Jadi sebenarnya apa itu Sistem Informasi Geografis? Apa saja komponennya? Apakah ada aplikasi khusus untuk SIG? Bagaimana cara analisisnya? Oke, yuk kita bahas! Sistem Informasi Geografis berasal dari gabungan 3 kata Sistem, Informasi, dan Geografis. Dari ketiganya, dapat dipahami bahwa Sistem Informasi Geografis adalah penggunaan sistem berisi informasi mengenai kondisi Bumi dalam sudut pandang keruangan. Sobat, sebelumnya apakah kalian sudah pernah mempelajari penginderaan jauh? Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis SIG tidak bisa dipisahkan. SIG merupakan sistem khusus untuk mengolah data base yang berisi data referensi geografis dan memiliki informasi spasial. Masukan data SIG banyak diperoleh dari citra penginderaan jauh. Semua informasi itu diproses dengan menggunakan komputer yang kemudian dapat dikombinasikan menjadi informasi yang diinginkan. Jadi singkatnya, SIG merupakan sistem yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala data yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah. Komponen-Komponen SIG SIG dibentuk oleh komponen-komponen yang saling terkait. Terdapat tiga komponen penting dalam SIG yaitu 1. Perangkat Keras Hardware Perangkat Keras ini berupa perlengkapan yang mendukung kerja SIG, seperti CPU, monitor, printer, digitizer, scanner, plotter, CD rom, VDU, dan flash disk. Bagian-bagian perangkat keras beserta fungsinya yaitu a. CPU Central Processing Unit perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua instruksi dan program b. VDU Visual Display Unit komponen yang digunakan sebagai layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU c. Disk drive bagian CPU untuk menghidupkan suatu program d. Tape drive bagian dari CPU yang menyimpan data hasil pemrosesan e. Digitizer alat untuk mengubah data teristris menjadi data digital digitasi f. Printer alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil g. Plotter berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar. 2. Perangkat lunak Software Perangkat lunak Software, yaitu komponen SIG yang berupa program-program pendukung kerja SIG seperti input data, proses data, dan output data. Contoh perangkat lunak dari SIG adalah program kerja seperti Q-GIS, ArchView, dan ArcGis. 3. Manusia User/Brainware Manusia sebagai pengguna brainware, yaitu pelaksana yang bertanggung jawab dalam pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis. Komponen brainware-lah yang mengolah data hasil lapangan untuk selanjutnya diproses atau di-digitasi menjadi sebuah peta yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu sesuai dengan fungsinya. Tahapan-Tahapan Kerja SIG Oke, kita lanjut pada tahap kerja SIG, Sobat Pintar. Jadi, SIG itu tahapan kerjanya gimana, sih? Kok bisa sampai jadi peta digital? Yuk, simak! Sebagai sebuah sistem, tahapan kerja SIG meliputi 1. Tahap Masukan Input Tahap pertama dalam tahapan kerja SIG adalah tahap masukan input. Tahapan input ini terdiri dari sumber data dan proses memasukkan data. a. Sumber Data Sobat, kita harus menyiapkan dulu data-data yang akan di-input di sistem SIG. Data-data tersebut bersumber dari - Data penginderaan jauh seperti citra, baik citra foto maupun citra nonfoto, data foto udara, dan citra satelit. - Data teristris atau data dari lapangan seperti data pH tanah, salinitas air, curah hujan, persebaran penduduk, data pasien positif Covid, dan lain sebagainya. Data teristris ini bisa disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja. - Data peta biasanya sudah dalam bentuk peta digital. Ada data spasial sungai, jalan, tata guna lahan, dan lain sebagianya. Kalian tinggal input saja sesuai dengan keperluan pembuatan. Sumber Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Kecamatan Balongpanggang Gresik b. Proses Pemasukan Data Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langsung saja dimasukkan ke dalam aplikasi SIG. Ada dua jenis data yang bisa di-input dalam SIG yaitu - Data Spasial Data spasial adalah data atau informasi yang memiliki referensi atau koordinat geografis. Cara memasukkan data spasial ke dalam sistem SIG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu digitasi dan penyiaman scanning. Contoh hasil digitasi jalan pada Peta Rupa Bumi Kecamatan Balongpanggang Gresik - Data Atribut Data atribut adalah data yang memberikan penjelasan mengenai setiap objek, fenomena, atau informasi yang ada di permukaan bumi. Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif yang diperoleh dari pengisian angket, wawancara, dan tanya jawab. Data kualitatif contohnya peta tata guna lahan, seperti data permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan dan lain sebagainya Sedangkan data kuantitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai objek. Contoh data atribut kuantitatif jalan di Kecamatan Balongpanggang Gresik 3. Tahap Pengolahan Setelah kita mengumpulkan data-data dari berbagai sumber dan data tersebut sudah kita input pada SIG, barulah kita memulai tahap pengolahan data. Tahap pengolahan data ini meliputi manipulasi dan analisis data seperti membuat basis data baru, menghapus basis data, mengedit data, mengisi dan menyisipkan data kedalam tabel. 4. Tahap Keluaran Output Nah, Sobat. Kalau peta rupa bumi kalian sudah selesai, maka kalian bisa langsung menyajikannya. Penyajian data SIG dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu hardcopy, softcopy, dan bentuk elektronik bentuk biner. Berikut contoh hasil akhir dari tahapan kerja SIG dari digitasi Kecamatan Balongpanggang Gresik Photo by Aku Pintar Analisis Data Sistem Informasi Geografis Kita bahas lebih lanjut mengenai analisis SIG. Analisis SIG dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan pengguna data seperti analisis klasifikasi, overlay, networking, buffering, dan tiga dimensi. Kita jabarkan satu persatu analisisnya. 1. Analisis Klasifikasi Analisis klasifikasi adalah suatu proses mengelompokkan data keruangan spasial. Contohnya dalam klasifikasi pola tata guna lahan untuk permukiman, pertanian, perkebunan, atau hutan berdasarkan analisis data. 2. Analisis Overlay Analisis overlay adalah proses untuk menganalisis dan mengintegrasikan tumpang tindih dua atau lebih data keruangan yang berbeda. Contohnya dalam analisis daerah rawan erosi dengan menggabungkan data ketinggian, jenis tanah dan kadar air. Photo by Fakultas Ilmu Kelautan UNRI 3. Analisis Networking Analisis ini bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis networking seringkali dipakai dalam sistem jaringan telepon, kabel listrik, pipa minyak atau gas, maupun pipa air minum atau saluran pembuangan. 4. Analisis Buffering Analisis ini menghasilkan penyangga berbentuk lingkaran atau poligon yang meliputi suatu objek sebagai pusatnya. Dengan menggunakan analisis buffering, kalian bisa mengetahui berapa parameter objek dan luas wilayahnya. Photo by 5. Analisis Tiga Dimensi Analisis ini digunakan untuk memudahkan pemahaman karena data divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi. Penerapannya bisa digunakan untuk menganalisis daerah yang rawan terkena bencana. Fungsi Sistem Informasi Geografis SIG memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya yaitu 1. SIG untuk Inventarisasi Sumber Daya Alam Singkatnya, manfaat SIG untuk inventarisasi Sumber Daya Alam SDA adalah sebagai berikut - Untuk mengetahui persebaran berbagai SDA, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi, dan barang tambang lainnya. - Untuk mengetahui kawasan lahan potensial dan lahan kritis. - Untuk mengetahui kawasan lahan pertanian dan perkebunan. - Untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan. - Untuk memantau daerah pasang surut guna mengembangkan lokasi pertanian atau kepentingan lain. - Untuk memetakan kesuburan tanah yang diperlukan dalam usaha pertanian. 2. SIG untuk Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan dengan memanfaatkan SIG dapat dilakukan melalui analisis peta-peta tematik. Dengan analisis ini, kita dapat mengetahui kemampuan lahan. Sebagai contoh, perencanaan pembangunan terminal bus dapat memanfaatkan peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta trayek angkutan, maupun peta harga tanah. 3. SIG untuk Perencanaan Ruang SIG bermanfaat sekali untuk perencanaan suatu wilayah. Pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan menggunakan SIG. SIG juga digunakan untuk mengetahui persebaran penduduk. Persebaran penggunaan lahan, baik untuk pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, maupun rumah sakit, seluruhnya juga menggunakan SIG. 4. SIG untuk Perencanaan Transportasi Dalam bidang transportasi, pemetaan SIG digunakan untuk inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, serta analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan. 5. SIG untuk Mitigasi Bencana SIG dalam mitigasi bencana dapat digunakan untuk menentukan wilayah yang menjadi prioritas utama penanggulangan bencana. SIG juga digunakan untuk mengidentifikasi sumber bencana, menentukan lokasi sebagai tempat evakuasi, mengidentifikasi luas area yang terkena bencana, dan lain sebagainya. Bagaimana, Sobat? Seru bukan, belajar tentang SIG? Saat ini Sumber Daya Manusia yang ahli SIG sangat dibutuhkan oleh negara, lho. Semua pembangunan, penataan kota, dan bahkan bantuan untuk masyarakat juga membutuhkan data SIG. Yuk, belajar tentang SIG dan materi lainnya, lengkap dalam fitur Belajar Pintar. Writer Nur Lailatul Maghfiroh Editor Deni Purbowati, Qorin
SuatuProses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle). Gambaran siklus pengolahan data adalah seperti blog diagram dibawah ini: Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data diatas dapat dikembangkan lebih lanjut (expanded data processing cycle) . 3 tahapan diatas dapat
miEpW. duv3ov76hq.pages.dev/24duv3ov76hq.pages.dev/31duv3ov76hq.pages.dev/169duv3ov76hq.pages.dev/9duv3ov76hq.pages.dev/290duv3ov76hq.pages.dev/349duv3ov76hq.pages.dev/221duv3ov76hq.pages.dev/393duv3ov76hq.pages.dev/336
jelaskan yang dimaksud pengarsipan dalam pengelolaan data sig